Esensi Tauhid dalam Kehidupan

Secara teologis esensi dari tauhid  adalah meng-esankan tuhan, semua orang islam meyakini itu. Keesaan tuhan mencakup tiga aspek pokok yaitu keesaan dzat keesaan sifat dan keesaan perbuatan/pengaruh, iman yang kuat terhadap keesaan dzat dan sifat allah swt membawa implikasi yang besar terhadap sikap dan kepribadian seseorang , pertama;ketika dia meyakini bahwa Allah-lah yang maha besar maka dia tidak akan merasa besar diri ketika dia meyakini bahwa Allah yang maha tahu maka dia tidak akan pernah membanggakan ilmunya yang tidak seberapa dan begitupula seterusnya,

Syekh Kamaluddin Al-kasyani menyatakan,

 المعرفة الحقيقة هي المشاراليهابقوله من عرف نفسه عرف ربه

“Makrifat yang hakiki tersirat dalam maqalah orang yang mengenal dirinya maka dia mengenal tuhannya.

Maqalah yang sangat masyhur ini telah diterjemahkan dengan berbagai sudut pandang yang berbeda dikalangan ulama  sufi, dan inti dari sudut pandang tersebut adalah menjauhi sifat-sifat yang memberhalakan diri sendiri atau hal-hal lain dalam hidupnya,

 misalnya; syekh ahmad Al-Rifa,ie menyatakan;

  من عرف نفسه بالفناء عرف ربه بالبقاء

“Orang yang menyadari bahwa dirinya tidak kekal maka dia menyadari bahwa tuhannya maha kekal”

من عرف لمولاه قلت حواءجه الى من سواه

 “Orang yang mengenali dirinya untuk tuhannya, maka semakin sdikit ketergantungan dia kepada selainnya”

Kedua; Ketika dia meyakini bahwa tidak ada yang bisa memberikan pengaruh kecuali Allah swt. (keesaan perbuatan) maka dia menjadi manusia kebenaran manusia yang merdeka dari berbagai belenggu ketakutan yang seringkali menjadi penghalang untuk menjauhi kebenaran, prinsip inilah yang menyebabkan umat islam dimasa-masa awal memiliki optimisme yang luar biasa dan tidak pernah mundur oleh tantangan musuh sebesar apapun itu, Allah swt mengajarkan hal itu terhadap kaum muslimin dalam kisah thalut melawan jalut, Allah swt berfirman menceritakan pandangan hidup orang-orang mukmin;

قال الذين يظنون انهم ملاقو الله كم من فئة قليلة غلبت فئة كثيرة باءذن الله والله مع الصابرين (البقرة:249)

“Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah swt berkata; “berapa banyak terjadi golongan yang banyak dengan izin Allah swt, dan allah beserta orang-orang yang sabar” (Qs Albaqarah 249). melalui pandangan hidup yang diajarkan ayat ini, para sahabat Rasulullah saw menghancurkan dominasi Romawi dan persia dari jalan-jalan setapak dikota madinah yang suci.