Jangan Menggunjing

Pada hakikatnya tidak ada satupun manusia di muka bumi ini yang merasa ikhlas bila aib dan cacatnya dibuka di depan publik. Betapapun bejatnya moral dan rusaknya akhlak seseorang, ia pasti ingin selalu dipandang baik di mata orang lain. Atas dasar ini, Islam melarang setiap pemeluknya agar tidak mengumbar aib orang secara serampangan. Bahkan, sebuah hadis riwayat at-Tirmidzi menyebutkan bahwa Allah SWT akan menutup aib orang yang senantiasa menjaga aib orang selama di dunia.

 “ومن ستر على مسلم في الدنيا ستر الله عليه في الدنيا والاخرة “

Barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim selama di dunia, Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Begitulah janji Allah bagi orang yang mampu menjaga lisannya dari perbincangan akan kejelekan orang lain.

Tetapi dalam pergaulan sehari-hari menjaga ucapan itu tidak mudah. Terlebih lagi, gunjing dan mendiskusikan keburukan orang lain itu terkadang menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi sebagian orang. Supaya tidak terjebak dalam sesuatu yang haram, perlu diperhatikan mana yang patut diucapkan dan mana yang tidak layak.

Berikut penjelasan Ibnu Rajab al-Hanbali dalam risalahnya Al-Farqu bainan Nashihah wat Ta’yir. اعلم أن ذكر الإنسان بما يكره محرم، إذا كان المقصود منه مجرد الذم والعيب والنقص فأما إن كان فيه مصلحة لعامة المسلمين، أو خاصة لبعضهم، وكان المقصود منه تحصيل تلك المصلحة، فليس بمحرم، بل مندوب إليه

“Ketahuilah bahwa membicarakan aib orang lain atau sesuatu yang tidak disukai orang adalah haram bila tujuannya semata mencela, membuka aib dan kekurangannya.

Tetapi lain masalah bila tujuannya untuk menjaga kemaslahatan umum atau sebagian orang. Sebuah pembicaraan kejelekan untuk menjaga tujuan ini tidak termasuk perbuatan yang diharamkan, justru di sunahkan”. Penjelasan ini paling tidak bisa di jadikan rambu-rambu dalam pergaulan sehari-hari. Bila kita ingin mendiskusikan keburukan orang lain, timbanglah terlebih dahulu apakah ucapan itu akan memberi kemaslahatan bagi orang banyak atau tidak.

Obrolan yang mengandung maslahat diperbolehkan. Sebut saja membicarakan seseorang orang yang suka mencuri dengan tujuan agar orang lain waspada. Tetapi jika ucapan itu dirasa tidak ada manfaatnya untuk banyak orang atau segelintir orang, lebih baik menahan diri untuk tidak menyampaikannya.

Wallahu a’lam.

Respon (28)

  1. We are a group of volunteers and opening a new scheme in our
    community. Your site offered us with valuable information to work
    on. You have done a formidable job and our entire community will be grateful to you.

  2. Ping-balik: mejaqq
  3. Ping-balik: fameoninsta.com
  4. Ping-balik: qiuqiu99 daftar
  5. Ping-balik: slot maxwin
  6. Ping-balik: bonanza178
  7. Ping-balik: mejaqq
  8. Ping-balik: superkaya88
  9. Ping-balik: hizeed
  10. Have you ever considered publishing an ebook or guest
    authoring on other blogs? I have a blog based upon on the same topics you
    discuss and would love to have you share some stories/information.
    I know my readers would enjoy your work. If you are even remotely interested, feel free to
    shoot me an e-mail.

  11. Ping-balik: แทงหวย
  12. Ping-balik: slot88 resmi
  13. Ping-balik: 웹툰 다시보기
  14. Ping-balik: togel sgp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *