Akhlak  

Selektif Memilih Teman

Patut diakui bahwa di dunia ini kita tidak bisa hidup sendiri, apapun alasannya pasti akan butuh pada orang lain untuk berinteraksi, atau sekedar untuk bersosialisasi, bahkan lebih jauh dari itu terkadang juga untuk mendengarkan keluh kesah curahan hati, atau sekedar meminta solusi untuk memecahkan masalah yang sedang dialami. Akan tetapi, yang perlu digaris bawahi dan juga harus disadari, adalah bagaimana caranya agar bisa mendapatkan teman yang haqiqi, tentunya untuk bisa menuntun pada jalan yang diridhai ilahi, agar kelak di hari mengadili bisa saling mensyafaati. Sebaliknya, jangan mimilih teman yang hanya akan menjerumuskan kita pada jurang kesakitan abadi, contoh, ada teman yang selalu mengajak melanggar, maka itulah yang yang harus dijauhi, oleh karena itu mari cermati, dan mantapkan dalam hati bahwa   

  “صَدِيْقُكَ مَنْ صَدَقَكَ لَامَنْ صَدَّقَكَ”

“Temanmu adalah oramg yang berkata benar padamu, bukan orang yang selalu membenarkanmu”

Puji syukur patut kita haturkan pada Allah swt, yang telah memberikan kita nikmat sehingga kita masih diberi kesempatan untuk mencari ilmu, baik itu dengan mondok atau dengan sekolah saja. dalam setatus menjadi santri kita harus menjaga tingkah laku/akhlaq, karena terkadang banyak orang yang rela mondok jauh-jauh tapi hanya dirinya saja yang bersetatus santri, tapi ahklaqnya tidak jauh berbeda dengan yang tidak nyantri, di sinilah tahap yang harus selalu diintrospeksikan, kenapa kenapa dan kenapa, itu saja, dan mungkin di antara penyebabnya adalah salahnya dalam memilih teman, yang dulunya dikenal dengan mempunyai akhlaq yang baik, namun sebab ia salah memillih teman akhirnya terpengaruh, sesuai dengan syi’ir,

عن المرئ لا تسئل وابصر قرينه #  فكل قرين بالمقارن يقتدى

“Jika engkau ingin mengetahui watak seseorang, maka janganlah bertanya kepadanya, tetapi lihatlah dengan siapa dia bergaul. Sebab di dalam pergaulan itu sering terjadi perilaku seseorang menjadi ikut-ikutan”. ini fakta, semisal ada salah satu santri yang dulunya dikenal dengan mempunyai akhlaq yang baik, namun kemudian ia berteman dengan santri yang lain yang buruk tingkah laku/akhlaqnya, maka ia akan terbawa oleh temannya tersebut, Sebab di dalam pergaulan itu sering terjadi perilaku seseorang menjadi ikut-ikutan, begitulah kata sya’ir. oleh karena itu berusahalah untuk memilih teman yang berakhlaq baik, adapun untuk memilih teman adalah sebagai berikut,

وان كان ذاشر فجانبه سرعة # وان كان ذاخير فقارينه تهتدى

لاتصحب الكسلان فى حالاته # كم من صالح بفساد أخر يفسد

demikian kata sya’ir. di sisi lain mengapa harus memilih teman yang berakhlaq, adalah agar ada bedanya antara mana yang santri dan mana yang bukan, sebab kebanyakan orang beranggapan bahwa santri itu pasti baik akhlaqnya, karenanya kita amanahkan kepercaayaan tersebut. Apa kata orang nanti yang katanya santri mempunyai akhlaq yang baik namun ternyata sebetulnya tidak demikian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *