Akhlak  

Membalas Kasih Sayang Ibu

Alkisah, hidup di suatu desa seorang ibu dan satu anak laki-lakinya. Ketika beranjak dewasa sang anak mulai merintis usaha, mencari nafkah untuk keluarganya. Setelah sukses akhirnya ia menikah.  Pada suatu hari sang Ibu ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah hidup mapan. Dengan suara rendah disertai rasa malu si ibu berkata : ” Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100 ribu,? Ibu ada perlu buat beli beras.”. 

Anaknya tidak langsung menjawab, dengan raut muka datar ia berkata: ” Iya Bu, nanti aku tanya istriku dulu”, seakan berat untuk mengiyakan, karena belum tentu istrinya mengiyakan. Ketika Sang anak masuk ke dalam rumah, ia melihat dus susu anaknya yang masih ada bandrol harga Rp 50.000, kemudian dia merenung. Jika 1 dus habis 1 hari x 30 hari x 2 tahun = 36 juta….!!!!. Dia berfikir, waktu balita dia hanya diberikan ASI oleh ibunya, harganya tak terhingga, super steril bebas dari campuran apalagi kuman, diberikan dengan penuh kasih sayang. Jika didapat oleh seorang anak selama dua tahun berapa yang harus ia bayar???

Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. “Dirimu telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih, dan semua itu kuterima dengan GRATIS. Maafkan anakmu ini yang tidak tahu balas budi” Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp 3 juta, sambil menangis ia berkata: “Ibu, jangan berkata pinjam lagi yaa, hartaku adalah juga milikmu, do’akan anakmu ini agar selalu berbakti padamu”. Sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata. Ibunya berkata: “Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdo’a agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di SURGA nanti dalam kebahagian. Berkaca pada kisah diatas, pernahkah kita merenungkannnya?  Semoga Bermanfaat!

Redaksi

Website tagtim.id yang siap menyajikan kajian-kajian menarik seputar keislaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *