Akhir-akhir ini kerap kali kita dihadapkan dengan isu perpolitikan yang agaknya enggan untuk berujung kesudahan, baik itu yang menyangkut perdebatan maupun saling melecehkan antar kubu yang satu dengan kubu yang lain, imbasnya mau tidak mau kaum sarungan pun bannyak yang terbawa oleh arus derasnya. Salah satu yang sering menjadi terending topik adalah terjunnya salah satu ulama’ terkemuka ke ranah politik, hal tersebut menuai banyak kontroversi.
Bahkan tak sedikit yang melecehkan karena hal tersebut, Namun bukan tugas kami untuk membahas itu, yang membuat-kami kaum santri-gerah adalah setiap cacian-cacian yang diluncurkan terhadap para ulama’. Mengapa tidak, yang dicaci adalah para ulama’, sedangkan ulama’ adalah warisan nabi, maka adalah kewajiban bagi setiap ummat islam untuk membela ulama’ yang dilecehkan.“Saya tidak melarang sipapun untuk memilih capres&cawapres yang sekarang, sebab yang mencalonkan orang islam semua, akan tetapi yang harus diingat adalah jangan sampai melecehkan ulama’, jika demikian maka saya yang akan membela habis-habisan terhadap ulama’ yang dilecehkan“, demikian dauh syaikhina K.H Ach Romli fakhri. Di sisi lain yang patut untuk dipertanyakan adalah, kenapa harus ulama’ yang dilecehkan, kenapa tidak yang lain?
Padahal Rosulallah saw memerintahkan kita untuk memuliakan ulama’, karena ulama’ adalah ahli waris beliau, bahkan meskipun ulama’ tersebut tidak mengamalkan ilmu yang dimiliki. Namun kenyataan sekarang sudah berbalik, kewajiban memuliakan ulama’ sudah tidak lagi diindahkan, lalu kemana akhlaq terdahulu yang telah ditanamkan rasulallah saw, mengapa sekarang hal itu seolah pupus. Kenapa mereka-yang kontra ulama’-tidak mau berfikir jika ada ulama’ yang masuk ke pemerintahan itu adalah hal yang baik, sebab dengan demikian akan mudah bagi mereka untuk mengkordinir ummat dengan ilmu yang dimiliki, semisal membentuk karakter ummat agar memiliki akhlaq yang baik, menerapkan hukum islam yang benar dan lain sebagainya, sekarang sudah tidak demikian.“Apa iya kita berani melecehkan ulama’ hanya karena kecintaan kita terhadap mereka yang bukan ulama’. Demikian sebagian kutipan ceramah syaikhina K.H Ach Romli fakhri.