Jika yang dimaksud kata ruh adalah ruh yang ada di al-Quran, maka istilah ruh di dalam al-Quran ada banyak makna. Dalam Tafsir al-Qurthubi dijelaskan:
وَقَدِ اخْتَلَفَ النَّاسُ فِي الرُّوحِ الْمَسْئُولِ عَنْهُ، أَيُّ الرُّوحِ هُوَ؟ فَقِيلَ: هُوَ جِبْرِيلُ، قَالَهُ قَتَادَةُ. قَالَ: وَكَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَكْتُمُهُ. وَقِيلَ هُوَ عِيسَى. وَقِيلَ الْقُرْآنُ
Semuanya tentunya makhluk, kecuali jika diarahkan kepada al-Quran, kalamullah.
Namun, jika sudah dinarasikan dengan bahasa Indonesia, maka ruh (atau bahasa Indonesianya roh) jelas makhluk. Karena tidak ada ruh yang diungkapkan untuk maksud al-Quran.