Ramadhan dengan Al-Qur’an

Dalam setiap tradisi Islam pasti mengundang nilai hikmah positif yang patut kita pelajari dan harus kita teladani, lebih-lebih apabila hal tersebut bersangkutan dengan kitab suci Al-Qur’an yang mana Al-Qur’an adalah merupakan sumber pertama petunjuk umat Islam.

Dalam sejarah besarnya Rasulullah pertama kali menerima surat disaat melaksanakan ibadah di gua Hira adalah Al-Alaq ayat 1-5, malaikat ayat tersebut merupakan pemantik untuk bangkit dari alam ke jumudan dengan bermodalkan risalah, moral, teologi, dan syariah untuk menuju cahaya ilmu kemudian peristiwa sejarah tersebut dideklarasikan sebagai momen bersejarah dalam peringatan keagungan turunnya Al-Qur’an dan pada akhirnya disematkan sebagai malam turunnya kitab tersuci yakni kita Al-Quran.

Al-Qur’an adalah paling agungnya kitab Allah dan kitab yang diturunkan kepada paling agungnya makhluk di muka bumi ini yakni nabi besar nabi Muhammad Saw, Al-Qur’an juga mukjizat terbesar yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad Saw, agar dijadikan panutan kepada umat Islam, Al-Qur’an tercatat dalam mushaf, dipindah dengan jalan mutawatir, dan akan mendapatkan pahala jika membacanya.

Pengertian ini memberi penjelasan bahwa kitab suci Al-Qur’an bukanlah karangan ataupun karya intelektual pada umumnya yang dapat diciptakan oleh para umat manusia serta tidak dapat dirubah oleh siapapun dalam diksi-diksinya. Karena itu, merupakan anugrah luar biasa ketika bulan Ramadhan sudah terpilih sebagai momen pertama kali diturunkannya Al-Qur’an kepada makhluk termuliya nabi besar Muhammad Saw, terlebih pada malam ketujuh belas pada bulan Ramadhan yang hingga saat ini kita kenang sebagai malam diturunkannya kitab suci Al-Qur’an, surat Al-Baqarah 185 menyebutkan.: Bulan Ramadhan adalah(bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).
Para ulama tafsir berkomentar didalam menyikapi kalimat “diturunkan Al-Quran” adalah mengenai peristiwa Al-Qur’an yang diturunkan pertama kali pada bulan suci Ramadhan, tepatnya pada malam Lailatul Qadar, kemudian surat al-qadar memperkuat tafsiran ayat tersebut yang berbunyi.; Kami yang menurunkanya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar (tafsir al-wasit).

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa ramadhan merupakan bulan pertama kali diturunkan Al-Qur’an sehingga pada bulan mulia ini kita patut mengisinya dengan pembacaan Al-Qur’an mentaburi dan mengambil faidah kemudian diamalkan. Sebagaimana tadarus nabi Muhammad Saw dalam banyak kisahnya dengan malaikat Jibril hingga diikuti oleh sebagian umat Islam, termasuk masyarakat baik Nusantara dan khususnya pada bulan Ramadhan.
Adapun keutamaan membaca Al-Qur’an adalah laku peribadatan yang sangat tinggi dan sangat mulia dan penuh dengan keberkahan, dan juga diantara keterangan hadist yang sangat terpopuler bahwa mereka yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an adalah sebaik-baiknya umat nabi termulia nabi besar nabi Muhammad Saw, adapun pahala yang akan diperoleh oleh mereka yang membaca Al-Qur’an satu kebaikan dan dalam satu kebaikan tersebut akan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Dalam kitabnya imam At-Tirmidzi menceritakan, “mereka yang membaca satu dari Al-Qur’an akan memperoleh satu kebaikan dan satu kebaikan ini akan dibalas dengan sepuluh kebaikan, aku (nabi) tidak berkata Alif, lam, mim, satu huruf melainkan aku katakan Alif satu huruf, lam satu huruf, min satu huruf. Dalam hadits ini sudah sangat jelas bahwa pahala didalam membaca Al-Qur’an sangatlah banyak dan dilipat gandakan.
Dalam hadits lain nabi bersabda; mereka yang membaca Al-Qur’an dengan lancar mereka akan bersama dengan malaikat pencatat kebaikan, sementara mereka yang tidak lancar dan sulit membacanya mendapatkan dua pahala,”
Dari keterangan ini betapa perdulinya dan betapa Al-Qur’an memberikan bonus besar kepada pembacanya agar terus membaca dan membacanya, apalagi membaca Al-Qur’an tersebut pada bulan Ramadhan dimana pahalanya tentu lebih agung dan melimpah.

Dan semoga pada sisa usia ini yang tentunya kita semua semoga bisa lebih mendekatkan kepada Allah dan masih diberikan Taufik oleh Allah SWT agar kita semua bisa terus membaca dan mengamalkan isi dari kitab suci Al-Qur’an, baik hidup, ataupun sudah mati, siang, malam, kita semua senantiasa dengan Al-Qur’an.
اللهم ارحمنا باالقرأن ياراب.. أمين…

Mimuqri Al Ayyuby

admin

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *