LAILATUL QADAR?

Mengenai malam ini, ulama mengatakan malam lailatul qodar ada di bulan ramadhan, ada juga pendapat lemah mengutarakan, ada di luar bulan ramadhan, tapi yang hak malam lailatul qodar ada dalam bulan ramadhan, sebab, itu termasuk ke khususan, karena Allah menurunkan Al-Quran di malam lailatul qodar, sebagaimana yang telah termaktub dalam QS. Al-Qadar,

انا انزلناه فى ليلة القدر

artinya; “aku menurunkan Al-Quran pada malam lailatul qodar”

Dan malam NUZULUL QORAN ada di bulan ramadhan, berarti, lailatul qodar ada di bulan ramadhan. Intinya tepat pada sepuluh akhir bulan ramadhan, namun dalam hadist, lailatul qadar menjadi misterius di karenakan percekcokan yang dilakukan oleh para sahabat Nabi, sebagaimana yang telah tertera dalam hadist shahih bukhari 1883;

حدثنا محمد بن المثنى حدثنا خالد بن الحارث حدثنا محمد حدثنا أنس عن عبادةبن الصامت قال خرح النبي صلى الله عليه وسلم ليخبرنا بليلةالقدر فتلاحى رحلان من المسلمين فقال خرحت لاخبركم بليلة القدر فتلاحى فلان وفلان فرفعت وعسى ان يكون خيرالكم فالتمسوها فى التاسعة والسابعة والخمسة

“Telah menceritakan kepada kami (muhammad bin Al-mutsanna) telah menceritakan kepada kami (khalid bin Al-Harits) telah menceritakan kepada kami (Humaid) telah menceritakan kepada kami (Anas) dari Ubadah bin As-Shamit berkata: Nabi saw keluar untuk memberi tahukan kami tentang lailatul qodar, tiba-tiba ada dua orang dari kaum muslimin yang membantah beliau. Akhirnya beliau berkata:”Aku datang untuk memberi tahukan kalian tentang waktu terjadinya lailatul qodar namun fulan dan fulan menyanggah Aku sehingga kepastian waktunya di angkat (menjadi tidak di ketahui). Namun semuga kejadian ini menjadi kebaikan bagi kalian, maka carilah pada malam yang ke sembilan, ke tujuh, ke lima, (pada sepuluh malam akhir bulan ramadhan).”

Hikmahnya, agar umat muslim berlomba-lomba dalam kebaikan, misal, di bulan ramadhan ini, lailatul qodar tepat pada tanggal dua puluh lima, maka, pada tanggal sebelum dan setelahnya, majlis-majlis agung seperti masjid, mushalla, dan lain-lainnya akan sepi, “untuk apa ibadah, toh tanggal dua puluh lima adalah malam lailatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan pasti keburukan sudah di padai (tertutupi), begitupun sebaliknya, pada malam dua puluh lima tersebut, tukang ojek,orang jualan, pasar dan semacamnya akan tidak ada, sebab semuanya akan mewarna-warnai ibadahnya, kan jadi ruwet, mau roko, gak ada, mau jajan juga gak ada, mau ngojek-pun gak ada juga, yang paling penting ibadah hanya di cukupkan pada satu malam saja, maka dari itu, berlomba-lombalah dalam kebaikan, karena Allah mempunyai skenario dan sunnatullah atau yang di sebut dengan sistem.

Baidlowi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *