Jika yang dimaksud penanya adalah ideologi Islam/sudut pandang Islam maka jawabannya seperti gambar yang yang saya tampilkan ini. Karena setiap manusia pasti membutuhkan sudut pandang dalam kehidupannya. Dan sudut pandang yang paling tepat dan paling selamat adalah sudut pandang Islam
Namun, jika yang dimaksudkan adalah syariat secara khusus (yang memiliki definisi khitab Allah yang berkaitan dengan af’alul mukallaf), maka tidak sepenuhnya dihukumi dengan syariat. Hal itu melihat konteksnya.
Setidaknya ada tiga hukum:
- Hukum akal
- Hukum syariat
- Hukum adat
Ulama menyebutkan
اِنْقَسَمَ الحُكْمُ اِلَى ثَلَاثَةِ أَقْسَامٍ شَرْعِيٍّ وَعَادِىٍ وَعَقْلِيٍ
“Hukum terbagi menjadi tiga: syariat, adat dan akal.”
Ketiga tiganya memiliki ranahnya tersendiri
Hal yang berkaitan dengan akal, penghukumannya menggunakan akal. Hal ihwal yang berkaitan dengan perintah Allah, dihukum dengan syariat. Hal yang berkaitan dengan hukum adat, dihukumi secara adat.
Oleh, karenanya, tidak boleh urusan agama (perintah Allah) dihukumi secara akal-akalan. Karena itu ranahnya syariat.
Namun, terkait urusan ketuhanan dan hakikat sesuatu, akal lah yang harus didahulukan. Karena itu ranahnya hukum akal.
Hal tersebut agar membedakan antara kita dengan Salafi-Wahabi yang cenderung tajsim, lantaran tidak menggunakan (mengabaikan) akal saat membahas ketuhanan.
Como recuperar mensagens de texto excluídas do celular? Não há lixeira para mensagens de texto, então como restaurar mensagens de texto após excluí – Las?
It’s very interesting! If you need help, look here: ARA Agency