Etika Saat Sakit

Kehidupan manusia tidak lepas dari dua hal, yaitu sakit dan sehat, dalam setiap dua hal tersebut manusia dituntut untuk mematuhi hukum-hukum agama, hal tersebut berlaku selama manusia masih terikat pada dua keadaan, pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang hal-hal yang seharusnya dilakukan seorang muslim ketika sakit, yang di antaranya bersabar atas penyakit yang menimpanya tidak gelisah dan tidak mengeluh melainkan ridho atas penyakit yang menimpanya agar mendapat pahala yang agung sebagaimana perkataan nabi Muhammad SAW.
ما يصيب المؤمين من نصب ولا وصب ولا همّ ولا حزن ولا أذى ولاغم حتى الشوكة يشاكها إلاّ كفّر الله بها من خطاياه
Artinya:
“Tidak menimpa seorang mukmin dari perasaan susah dan rasa sakit, serta rasa resah juga gangguan dan perasaan bingung hingga duri menancap, kecuali allah menebusnya dengan mengampuni dosa-dosanya.”
Selayaknya tidak pantas bagi seorang muslim mengeluh disaat sakit karena selain dapat menebus dosa juga menjadi dekat pada tuhan dikarenakan sabar pada tertimpanya penyakit, sebagaimana allah berfirman dalam kitab al-quran
ان الله مع الصابرين
Artinya: “Sesungguhnya allah bersama orang-orang yang bersabar”
Seyogyanya bagi orang yang sakit berdo’a pada allah agar selalu diberi kesehatan dan hidup tenang dengan ini menandakan betapa butuhnya kita sebagai manusia terhadap allah. Selain bersabar dan berdo’a syeh umar ar-raja’ menganjurkan untuk berobat untuk memperoleh kesembuhan sebagai bentuk usaha kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *