Di zaman yang makin akhir ini banyak umat yang terpengaruh oleh paham-paham di luar Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan meninggalkan amaliah-amaliah yang biasa dilakukan oleh ulama bahkan, mirisnya mereka punya anggapan amaliah-amaliah tersebut tidak ada landasan dalam syariat, dan lebih ekstrimnya lagi kelompok sebelah memvonis sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW disebut bidah dan sesat yang membawanya ke neraka.
Asusmsi tersebut muncul disebabkan kontroversi pendapat ulama sehingga, mereka membuat statemen ganjil. Anggapan di atas tidak benar dan sangat berbahaya bagi orang yang kurang mengerti dalam masalah agama, sehingga akan ikut-ikutan membenarkan statemen itu, contoh amaliah yang dianggap tidak ada dalil dalam syariat, ialah Qunut subuh, sedangkan yang biasa dilakukan oleh kaum Nahdiyyin tentang masalah Qunut, ulama’ dari golongan Madzhab Imam Syafii mengatakan sunnah dan kesunnahan tersebut juga dikatakan oleh para sahabat sebagaimana perkataanya imam Nawawi:
مذهبنا أنه يستحب القنوت فيها سواء نزلت نازلة أم تنزل وبهذا قال أكثر السلف ومن بعدهم أو كثير منهم وممن قال به أبو بكر الصديق وعمر ابن الخطا ب وعثمان وعلي وابن عباس والبراء بن عازب رضي الله عنهم
Artinya:”Dalam madzhab kita madzhab Syafii adalah sunnah hukumnya membaca doa Qunut dalam salat subuh, baik pada ketika turunya bala’ atau tidak. Yang mana pendapat ini adalah pendapat yang paling banyak dari ulama-ulama salaf atau katakanlah yang paling banyak, dan juga pendapat ulama-ulama setelahnya, diantara yang berpendapat serupa, adalah Sayyidina Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali, Ibnu Abbas dan Bara’ bin Azib” (al-Majmu syarah Muhazdab. Halaman 504 Juz3)
Dalam hadis juga dijelaskan bahwa Nabi Muhammad tidak pernah meninggalkan doa Qunut sampai dia wafat diantaranya ialah:
عن أنس أن النبي صلى الله عليه وسلم قنت شهرا يدعوا عليهم ثم ترك فأما في الصبح فلم يزل يقنت حتى فارق الدنيا
Artinya: ”Dari Anas bin Malik bahwasanya, Nabi Muhammad SAW berqunut satu bulan, mendoakan celaka bagi orang-orang itu kemudian qunut tersebut ditinggalkan beliau. Adapun diwaktu subuh maka beliau selalu qunut sampai beliau meninnggal dunia” (HR. Baihaqi dan Daruquthni Juz 3 Halaman 504).
Dari keterangan hadis dan imam Nawawi di atas dapat kita ketahui bahwa, membaca doa qunut subuh yang dianggap tidak ada dalilnya, itu sebenarnya berhukum sunnah, jikalau semua bidah sesat dan masuk neraka tidak mungkin para sahabat termasuk Abu Bakar dan Umar melakukan doa qunut subuh dan mengatakan Sunnah sebab, tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad sedangkan, Abu Bakar dan Umar merupakan salah satu diantara orang yang pasti masuk surga Rasulullah bersabda:
إقتدوا باللذين من بعدي ابي بكر وعمر
Artinya: ”Ikutlah kalian semua setelah saya wafat kepada Abu Bakar dan Umar“ (HR. at-Tirmidzisunan tirmidzi. juz 5 halman 271). Dari redaksi hadis di atas bisa kita simpulkan bahwa apa yang dikerjakan oleh sahabat nabi maskipun, pekerjaan tersebut tidak ada di masa beliau, itu tidak semuanya bidah seperti apa yang dikatakan oleh kelompok sebelah.