SYAIKH PEMBELI MADU

Al-Baihaqi meriwatkan sebuah hadits, “orang yang menggagalkan transaksinya kepada orang yang menyesal, niscaya Allah juga akan mengurungkan kesalahan-kesalahannya dihari kiamat”.

   Tersebutlah seseorang pedagang yang shalih. Suatu saat dia membeli sebotol madu dengan harga 30 ribu dirham. Tanpa diduga keesokan harinya harganya naik dua kali lipat, mengetahui hal itu, penjual madu itu merasa menyesal dan rugi.

   Melihat penjual madu itu menjadi murung, teman-temannya yang lain menyarankan agal menggagalkan transaksi tersebut dengan syaikh yang telah membeli madunya. “Cobalah besok berjamaah salat shubuh Bersama syaikh itu, jika sudah selesai, katakan kepadanya, ‘saya menyesal telah menjual madu kepada tuan ditempo hari yang lalu”. Begitu teman-temannya memberi saran.

   Saran itu pun dilaksanakan, bangun pagi, salat jamaah shubuh bersama syaikh yang saat itu menjadi imam salat shubuh. Usai salat ia menemui syaikh itu seraya mengucapkan salam. Lalu ia menyampaikan keinginannya untuk menggaglakan transaksi madu di hari sebelumya.

Mendengar penuturan dari penjual madu tersebut, syaikh itu menyuruh santrinya untuk mengembalikan semua madu yang telah dibelinya dari orang tersebut. Hal ini pun menjadi tanya bagi orang yang hadir di waktu itu. “kenapa anda gagalkan syaikh, harganya sekarang naik dua kali lipat”. Salah seorang yang hadir nyeletuk. “Ya, dengarkan,” syaikh itu menjelaskan alasannya, “ada sebuah hadis Rasulallah Saw yang di riwayatkan al-Baihaqi bunyinya “orang yang menggagalkan transaksinya kepada orang yang menyesal, niscaya Allah juga akan mengurungkan kesalahan-kesalahannya dihari kiamat”. Dengan arif syaikh itu menyampaikan hadis tersebut.

Disadur dari kitab Irsyad al-Ibad

Exit mobile version