Mengapa Al-Qur’an Menjadi Paling Agungnya Mukjizat

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan menjadi tanda kenabian Nabi Muhammad sekaligus menjadi paling agungnya mukjizat. Karena al-Quran menjadi tanda yang dapat dinalar secara akal dan kekal; artinya dapat disaksikan di setiap waktu dengan menggunakan akal. Syekh Thahir bin SÂlih Al-jazairi dalam kitabnya Al-JawÂhirul-KalÂmiyah fi-ÎdlÂhi-akÎdatil-islÂmiyah menjelaskan:

انما كان القران اعظم المعجزات لكونه اية عقلية باقية مدى الدهر تشاهد كل  حين بعين الفكر

Al-Qur’an menjadi paling agungnya mukjizat hanya lantaran menjadi ayat yang dapat di nalar, kekal setiap saat dan bisa disaksikan setiap masa dengan menggunakan pikiran

Berbeda dengan mukjizat-mukjizat yang lain, seperti mukjizat Nabi Musa, tongkatnya bisa menjadi ular dan air keluar dari jari-jemari Nabi muhammad dll. Mukjizat selain al-Quran ini tidak kekal atau hanya terbatas pada waktu tertentu, tidak ada atsar, hanya menjadi sebuah kabar.

Kemukjizatan a-Quran.

Maksud i’jaz atau kemukjizatan al-Quran, dalam kitab yang sama Syekh Thahir bin Salih Al-Jazairi dalam kitabnya berkata:

أنه بلغ في الفصاحة  والبلاغة الى حد خرج عن طوق البشر

“I’jaz al-Quran ialah sampainya al-Quran dalam tingkat kefasihan dan balaghahnya melebihi batas kemampuan manusia”

I’jaz al-Quran menurut sebagian ulama adalah menetapkan kelemahan orang-orang arab dan lainnya untuk membuat dan menandingi al-Quran. dalam kemukjizatan al-Quran ada unsur tantangan. Seandainya seluruh manusia dan bangsa jin sekalipun membuat yang serupa dengan al-Quran tentu saja mereka tidak akan mampu untuk membuat dari aspek apapun. Di antara tantangan yang jelas dalam al-Quran. Allah berfirman:

قل لئن اجتمعة الانس والجن على ان يأتوا بمثل هذاالقران لايأتون بمثله ولو كان بعضهم لبعض ظهيرا

“Katakanlah sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa dangan Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun sebagian dari mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. (QS. Al-Isra.[88] 17)

Kemudian ayat yang kedua Allah berfirman:

فليأتوا بحديث مثله إن كانوا صادقين

“Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang sama dengan al-Quran itu jika orang-orang yang benar”(QS. At-Thur 34[52])

Selain itu, ada tantangan dari kisah yang termaktub dalam kitab Al-JawÂhirul-kalÂmiyah hlm 29 tentang sebuah kisah Nabi Muhammad mengajak adu argumentasi pada orang Arab tulen, tantangan ini terjadi lantaran orang Arab menghina al-Quran. Maka ketika Nabi Muhammad hidup semasa dengan orang Arab, mereka di tantang oleh Nabi Muhammad dengan al-Quran akhirnya dalam peristiwa itu, ketika ayat-ayat al-Quran dilantunkan mereka-mereka kebingungan sehingga hati orang Arab menjadi takjub dan tidak bisa melawan satu kata pun.

Dalam tempo lain, Nabi Muhammad menantang orang Arab untuk membuat satu surat saja yang serupa dengan al-Quran, Rasulullah bersabda mintalah bantuan jika kamu butuh bantuan pada siapapun yang kamu mau, baik manusia atau jin. Ternyata orang Arab tidak mampu melaksanakan tantangan itu, sehingga karena tidak mampu mereka mengeluarkan pedang di hadapan Nabi Muhammad untuk tanding.

Ada juga tantangan lain yang di jelaskan dalam kitab At-Tibyan fi-ulÛmil Quran adikarya Syekh Ali As-Shabuni tentang Musailimah Al-Kazzab yang mengaku nabi serta membuat syiir untuk menyaingi al-Quran. Berikut di antara syiir-syiirnya:

الفيل ما الفيل, وما ادراك ماالفبيل, له ذنب وبيل, وخرطوم طويل

“Gajah apa itu gajah? Siapa yang memberi tahumu tentang gajah, ia punya ekor yang kurang baik dan belalai yang panjang”

ياضفدع بنت ضفدعين, نقى ما تنقين, نصفك في الماء ونصفك في الطين,لا الماء تكدرين, ولا الشارب تمنعين

“Hai katak anak dua katak, bersuaralah sesuai bunyinya, separuhmu ada di air dan sebagian lagi ada di tanah liat bukan air yang engkau kotori dan bukan air minum yang sulit untuk dihampiri”

Dan masih banyak tantangan-tantangan lain baik dari al-Quran atau dari kitab-kitab sejarah. Syekh Tahir bin Salih membagi mukjizat al-Quran menjadi empat aspek.  

  1. al-Quran bisa memberikan kabar gaib.
  2. Telinga tidak akan pernah merasakan bosan mendengarkan al-Quran walaupun dibaca berulang-ulang.
  3. Mengumpulkan ilmu yang tidak di miliki orang Arab dan orang Ajami
  4. al-Quran juga mengisahkan keadaan umat dan peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi pada zaman dulu.

Sebab-sebab al-Quran mempunyai I’jaz (kemukjizatan)

al-Qur’an adalah kalam Allah yang dapat melemahkan makhluk dalam segi metode, nadzam dan bayannya dapat menakutkan orang. Dan dalam segi ilmu dan hikmahnya, juga memberi hidayah yang dapat menyentuh hati serta bisa mengetahui hal-hal yang gaib terdahulu dan zaman yang akan datang sehingga ulama membuka rahasia bayan al-Quran dari jalan kemukjizatan. Maka orang-orang Arab  dan ahli bahasa sepakat; bahwa Sebab kemukjizatan al-Quran ialah karena mempunyai kefasihan lafaz-nya dan memiliki metode yang tidak ada tandingnya.

Itulah di antara alasan mengapa al-Quran menjadi paling agungnya ayat atau mukjizat pada Nabi Muhammad SAW. akan tetapi semua itu menjadi tanda bahwa al-Qur’an bukan perkataan manusia melainkan kalam Allah SWT yang di turunkan pada utusan-Nya.

Exit mobile version